Dulu, saat kepingin mengamalakan ilmu sholawat (memperbanyak baca
sholawat) maka saya mengenakan tasbih digital yg dipasang dijari.
Tapi beberapa teman berkomentar begini
"lagi punya amalan apa bro, kok dzikirnya dibawa
kemana-mana"... (padahal zikir kan memang harus selalu dimana mana ya..)
dan akhirnya karena ndak enak dibilang riya, saya ndak pake tasbih digital
lagi..
Nah, beberapa hari ini, saya cobakan mengalihkan penggunaan tasbih
digital ke gelang kayu, (mirip tasbih) dari kayu gaharu, hasil buah tangan
kakak saya waktu umroh, tp kali ini berbeda, karena gelang mirip tasbih hanya
digunakan untuk pengingat, dan hanya dipake sebagai gelang saja.
Jadi begini cara kerjanya.
Saya pasang tasbih sebagai gelang ditangan, (selain itu juga biar
kelihatan keren..xixixi), ndak akan saya pegang juga tasbihnya, cuma saya
niatkan saja, saat saya melihat atau merasakan saya memakai gelang tasbih,
disitu saya akan mulai bersholawat, (sholawat terus, terus, sampai dengan lupa,
karena aktifitas), dan kemudian akan diulang sholawat lagi saat saya
ingat, merasakan atau melihat gelang di tangan saya.
Nah, begitu terus dan terus, setidaknya gelang mirip tasbih ini
mengingatkan saya untuk bersholawat.. begitu...paham yak..
Suatu saat, tasbih saya 'kesingsal' (hilang), trs kepikiran saya
karet gelang sebagai pengganti tasbih, yang kemudian saya niatkan sama
seperti cara kerja tasbih kayu diatas, yaitu sebagai pengingat untuk membaca
sholawat.
Dan ternyata ini berhasil juga, bahkan lebih bagus efeknya,
karena saat temen saya berkomentar miring mengenai gelang karet, saya jadi
inget amalannya, apa lagi saat karet gelang menjepit rambut2 tangan saya, jadi
semakin terasa terus amalannya. Hahaha..
Anda mau mencoba...?
Pelajaranya adalah: jangan pernah sepelekan orang berkaret
gelang..xixixi